Antara Soeharto dan Hitler

Bookmark and Share


13239588191186478898

Tombak Suci

Wajarkah kalau seorang penguasa berhubungan erat dengan dunia paranormal? Agaknya itu tidak menjadi masalah. Di dunia barat pun, peran penasihat spiritual sangat dibutuhkan. Para pemimpin dunia pun berhubungan dekat dengan paranormal.

First Lady Amerika Serikat tahun 1980-1988, Nancy Reagan, memiliki pasukan paranormal khusus. Paranormal-paranormal itu bertugas memberikan konsultasi spiritual yang berkaitan dengan kehidupan pribadi dan tugas suaminya, mantan Presiden AS, Ronald Reagan. Bahkan Hitler, juga menggunakan jasa dukun. Tabloid Minggu Pagi No. 10 edisi 1 September 1998 menuliskan tentang hal ini.

Jadi, dalam soal klenik, Soeharto tidak ada bedanya dengan Hitler. Dalam hal yang lain pun, misalnya psikopat terhadap kekuasaan, juga karakteristik yang sama. Bedanya, Hitler memakai cara-cara kekerasan secara total, termasuk kepada anak buahnya. Sedangkan Soeharto menjaga loyalitas dengan bagi-bagi rezeki dan kedudukan. Terhadap musuh politiknya, Soeharto tidak kalah kejamnya.

Bagaimana kisah Hitler dalam dunia spiritual dan paranormal?, Suatu hari di tahun 1912, Dr Walter Stein, ahli ekonomi sekaligus expert soal seni abad pertengahan dan byzantine dari Wina, membeli buku loakan berjudul Parcifal yang isinya soal perdukunan. Isinya antara lain menceritakan tentang Mangkuk Suci, yang konon digunakan Jesus untuk minum anggur pada Makan Malam Terakhir. Diceritakan juga tentang Tombak Suci yang memiliki ‘kekuatan gaib’. Buku ini telah diberi catatan di sana-sini. Karena Walter Stein tertarik, maka dia mengontak penjual buku untuk dipertemukan dengan pemilik sebelumnya. Ternyata orang itu adalah Adolf Hitler (sewaktu muda).

Dr Walter Stein takjub mengetahui betapa ‘luas’ pengetahuan Hitler tentang mitos-mitos kuno maupun tentang dunia perdukunan. Stein juga heran tentang kepercayaan Hitler terhadap Tombak Suci yang diyakini memiliki kekuatan gaib atau luar biasa. Menurut cerita, tombak itu digunakan prajurit Roma untuk menusuk-nusuk tubuh Jesus. Sejak itu pula, Tombak Suci memiliki kekuatan gaib.

Sejak muda, Hitler memang sudah tertarik dengan dunia perdukunan. Ketika remaja, dia terpesona dengan opera Rienzi karya Wagner yang menceritakan tentang bangun dan runtuhnya kekaisaran Roma. Hitler muda melihat Rienzi merupakan metafora negerinya sendiri. Dari situlah dia lantas menerjunkan diri di dunia perdukunan.

Pada tahun 1909, Hitler muda lantas menjadi murid dan penganut pemimpin keagamaan yang eksentrik, Dr Jorg Lanz Von Leibenfels. “Agama baru” ini mengajarkan tentang mistik, okultisme dan kegaiban. Jadi, ketika Dr Stein menemukan buku Parsifal pada tahun 1912, dipandang wajar karena Hitler sudah cukup lama menekuni dunia perdukunan. Hiler berkata kepada Stein, dia sangat mengagumi dan terpesona pada Tombak Suci itu, ketika melihatnya di Museum Hofburg di Wina.

Sekitar dua puluh tahun kemudian, Hitler akhirnya menjadi pemimpin gerakan Nazi. Dia menciptakan simbol yang kemudian sangat ditakuti, Swastika, yang diambil dari ’simbol keberuntungan’ agama Hindu. Simbol itu juga ada dalam mitologi Viking, yaitu senjata Thor, dewa perang dan petir. Simbol itu menjadi semacam kekuatan magnetis bagi ajaran Hitler (Naziisme) untuk menguasai eropa dan membasmi bangsa-bangsa yang menjadi musuhnya.

Obsesi Hitler tentang ‘nasib besar’ yang tengah menunggunya, akhirnya menjadi kenyataan. Dia menjadi pemimpin Nazi, Fuhrer dan memporak-porandakan eropa. Selama 12 tahun ia menjadi pemimpin Jerman sekaligus menjadi orang yang benar-benar ditakuti banyak negara.

Pada 1938, Hitler mencaplok Austria untuk dimasukkan ke dalam kekaisaran Nazi. Apakah Austria memang murni sebagai target politik Hitler? Bisa saja demikian. Namun dari sisi supranatural, disebut-sebut bahwa target utama Hitler dibalik aneksasinya terhadap Austria adalah mengumpulkan jimat. Ia berobsesi mengambil Tombak Suci dari Museum Hofburg, lalu ditempatkan di Gereja St Catherine, yang menjadi “pusat spiritual” gerakan Nazi.

Obsesi Hitler muda tercapai, menguasai Tombak Suci sebagai pusakanya. Merasa telah memiliki pusaka ampuh, Hitler pun makin ganas. Selama empat tahun setelah memiliki Tombak Suci itu, tentara Hitler sepertinya tak tertandingi, tak terkalahkan dan tak mungkin runtuh. Hitler sendiri kemudian disebut sebagai ‘manusia super’.

Selain Tombak Sastroluci sebagai pusaka, Hitler juga mengumpulkan para dukun dan para ahli astrologi untuk membacking kepemimpinannya. Begitu mendalamnya kepercayaan Hitler pada dunia gaib, sehingga dia kadang menunda penyerangan karena belum ada kaya ‘ya’ dari para dukunnya. Itu terbukti ketika Hitler menunda operasi Singa Laut (Sea Lion) untuk menyerbu daratan Inggris melalui Selat Channel. Akhirnya operasi itu bahkan dibatalkan.

Tapi sejarah kemudian mencatat Hitler dengan Nazinya akhirnya runtuh. Dan ketika tahu Tombak Sucinya dikuasai tentara Amerika, Hitler pun mengakhiri hidupnya 30 April atau bertepatan dengan “Malam Kegelapan” bagi mereka yang percaya dunia perdukunan.
Erwin Setya