DITEMUKANNYA batu kapak persegi dan sejumlah tulang manusia di ceruk (gua) hulu Danau Lauttawar menjelaskan bahwa kawasan Kampung Mendale, Kecamatan, Aceh Tengah pernah dihuni oleh manusia zaman prasejarah. Hal itu diungkapkan oleh dua orang Peneliti Balai Arkeologi (BALAR) Medan, Sumatera Utara, Ketut Wiradnyana dan Lucas Partanda Koestoro, seperti yang dikutip dari laporan wartawan Antara.
Banyak ceruk di Mendale yang kini sedang eksavasi (digali) dan ditemukan adanya beberapa kepingan budaya masa lalu, seperti tulang, gerabah, molusca bahkan tulang manusia dan kerangka.
“Salah satu temuan terbaru adalah kerangka manusia di Ujung Karang Kebayakan yang merupakan titik penggalian baru setelah ceruk Mendale,” kata Ketut. Ia bersama enam arkeolog lainnya kini melakukan penelitian.
Menurut Ketut, temuan kerangka manusia di Ujung Karang dalam kondisi terlipat belum dapat dipastikan umurnya karena masih dalam proses penggalian.
“Mungkin hari Selasa mendatang semua bagian kerangka manusia tersebut akan dapat dilihat secara utuh,” kata Ketut.
Dikatakannya, penemuan kerangka manusia di Ujung Karang Kebayakan berarti sudah dua kerangka manusia ditemukan BALAR Medan di dua lokasi berbeda, Ceruk Mendale dan Ceruk Ujung Karang.
“Semakin menarik temuan di Aceh Tengah. Semoga dapat membuka tabir sejarah masa lalu dari temuan sisa-sisa atau sampah masa lalu,” sebut Lucas.
Rasa penasaran peneliti arkeolog Sumatera dari BALAR Medan semakin besar setelah salah seorang warga Takengon Zulkifli MD, mengatakan kepada peneliti dari BALAR bahwa di daerah Umang Isaq Kecamatan Linge ditemukan beberapa bentuk tulisan (goresan) di atas batu.
“Saya yakin tulisan tersebut bukan dibuat sekarang karena batunya sudah berlumut dan bentuk tulisan/goresan yang tidak saya pahami,” kata Zulkifli.
Menurut para peneliti arkelolog, guna mengetahui umur, semua temuan di seputaran Mendale, diperlukan analisa karbon di Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN).