kilas balik Sejarah Kerajaan Islam Aceh Darussalam :

Bookmark and Share


1873 : Sulthan Mahmud Syah menyatakan tidak akan berdamai dengan Belanda dan akan perang hingga akhir hayat.

Udep merde’ka, mate syahid;

langet sihet awan peutimang,

bumoé’reunggang ujeuen peurata,

salah narit peudeueng peuteupat,

salah seunambat teupuro dumna

1873 : Kohler Tewas. (Mayor Jenderal J. H. R Kohler tewas setelah ditembus peluru Prajurit kerajaan di depan Mesjid Baiturrahman)

1874 : Sulthan Mahmud Syah memindah Ibukota Kerajaan ke Indra Puri

1874 : Sulthan Mahmud Syah meninggal karena wabah kolera

1874 : Tuanku Muhammad Daud dinobatkan menjadi Sulthan Aceh bergelar Sulthan Alaidin Muhammad Daud Syah. Karena beliau masih kanak-kanak maka dijadikanlah Tuanku Hasyem Banta Muda sebagai Pemangku Sulthan.

1878 : Tgk Ibrahim Lam Nga syahid dalam pertempuran dengan Belanda. (Tgk Ibrahim Lam Nga merupakan Suami pertama Tjut Nya' Dhien)

1883 : Teuku Umar berdamai dengan Belanda dan digelari Teuku Umar Johan Pahlawan.

1883 : Sulthan Muhammad Daud Syah mengangkat Tgk Muhammad Saman sbg wazier Kerajaan Bagian Perang sabil

1886 : Teuku Umar membelot dari Belanda dan bersatu kembali dengan para Pejuang Kerajaan

1889 : Tgk Muhammad Saman diracuni seorang janda

1894 : Teuku Umar dianugerahi gelar Johan Pahlawan oleh Belanda dan diizinkan untuk membentuk legiun pasukan sendiri yang berjumlah 250 tentara dengan senjata lengkap.

!896 : Panglima Nyak Makam ditebas Leher dan diarak Prajurit Belanda serta diawetkan kepalanya dan disimpan di Negeri Belanda sampai Hari ini.

1897 : Tuanku Hasyim Banta Muda meninggal dunia

1902 : Belanda menangkap Anak dan Permaisuri Sulthan.

1903 : Sulthan Menyerah.

1938 : Anak Sulthan yaitu Tuanku Raja Ibrahim pulang ke Aceh.

1939 : Sulthan Meninggal di Batavia

*************************

LEMBARAN BARU SEJARAH ACEH

1939 : Daud Beureu'eh membentuk PUSA

1945 : Indonesia Merdeka.

1945 : Daud Beureu'eh dan PUSA bersumpah setia untuk INDONESIA.

1945 : T Daud Cumbok dinobatkan sebagai pengkhianat Republik

1946 : Perang Cumbok meletus

1948 : Rakyat Aceh menghadiahi Pesawat Untuk RI

1951 : status Aceh dijadikan bagian dari Provinsi Sumatera Utara

1953 : Tgk Daud Beureu'eh menyatakan Aceh bagian dari NII

1957 : Ikrar Lamteh, (Pejabat NII Aceh wilayah berikrar setia kembali dengan RI)

1961 : Daud Beureu'eh bergabung dengan PPRI dan Permesta, status Aceh pun dijadikan sebagai RIA oleh daud Beureu'eh. (RIA = Republik Islam Aceh)

1962 : Daud beureu'eh kembali ke PANGKUAN RI.

1973 : Teuku Umar disahkan jadi Pahlawan RI berdasarkan SK Presiden No. 087/TK/1973 tanggal 6 November 1973

1976 : Pengikut Daud Beureu'eh yaitu Tgk Hasan Muhammad di Tiro mendeklerasikan GAM (Gerakan Aceh Merdeka)

1987 : Daud Beureu'eh meninggal Dunia.

1989 : Aceh dijadikan status sebagai DAERAH OPERASI MILITER (DOM)

1998 : Orde Baru lengser, B.J habibie menarik status DOM di Aceh.

1999 : Mahasiswa dan Pemuda Aceh mengadakan KOMPAS (Kongres Mahasiswa dan Pemuda Aceh Serantau) dan menyepakati Berdirinya Lembaga SIRA (Sentral Informasi Referendum Aceh)

1999 : SIRA mengadakan Sidang Umum Masyarakat Pejuang Referendum (SU MPR)

2000 : SIRA mengadakan Sidang Raya Rakyat Aceh untuk Kedamaian (SIRA RAKAN

2000 : Ketua Dewan Presidium SIRA M. Nazar ditangkap dan dipenjarakan oleh Pemerintah RI

2001 : M. Nazar dibebaskan setelah mendekam 10 bulan di penjara

2002 : Panglima Tertinggi GAM yaitu Tgk Abdullah Syafi'i (Tgk Lah) dan 5 pengawalnya beserta Istrinya tewas dalam pertempuran dengan Dua regu tentara dari Batalyon 330 Kostrad yang dipimpin Sersan Kepala I Ketut Mulyastra

2002 : Muzakir Manaf menduduki posisi tertinggi dalam GAM

2002 : GAM sepakat mengadakan perjanjian kesepakatan penghentian permusuhan (CoHA/Cessation of Hostilities Agreement) dengan Pemerintah Indonesia.

2002 : Aktivis SIRA "Musliadi"diculik dan kemudian ditemukan menjadi mayat di daerah kawasan Lembah Seulawah, Aceh Besar.

2003 : M. Nazar kembali ditangkap

2003 : Megawati Soekarnoe Putri menjadikan status Aceh Darurat Militer

2004 : status Aceh berubah menjadi Darurat Sipil

2004 : Panglima GAM wilayah Peureulak yaitu TEUNGKU ISHAK DAUD tewas dalam pertempuran

2004 : Aceh diguncang Gempa dan Ie beuna Raya (Tsunami)

2005 : GAM berdamai dengan RI (MoU Helsinki)

2006 : Para Tahanan Politik dibebaskan oleh Pemerintah RI termasuk M. Nazar (Ketua Dewan Presidium SIRA)

2006 : UU no 11 tahun 2006 disahkan oleh DPR RI sebagai dasar hukum dalam menjalankan Pemerintahan Aceh

2006 : Pemilihan Kepala Daerah serentak di Aceh (memilih Gubernur serta 19 bupati/ walikota) dengan diikutsertakan calon Independen.

2007 : Irwandi - Nazar dilantik menjadi Gub dan Wagub Aceh dari Independen.

2007 : SIRA AKHIRNYA MEMBENTUK PARTAI, melalui sebuah kongres yang dilaksanakan di Wisma Bintara Pineung, Banda Aceh, pada 10-13 Desember 2007. Partai itu tetap menggunakan nama SIRA, Namun kepanjangannya dirubah menjadi Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA).

2009 : Pemilu Legislatif diselenggarakan di Indonesia.

Aceh berhak diikuti oleh Parlok.

*********************

Lanjutan LEMBARAN SEJARAH KERAJAAN ISLAM ACEH DARUSSALAM

1943 : Kaisar Jepang memerintahkan melalui kementerian Luar Negeri Jepang dan mengutus jenderal Shaburo I I no dengan stafnya mencari keturunan Sultan Aceh Muhammad Daudsyah. Dia bertemu dan diterima secara resmi dengan Tuanku Raja Ibrahim di Lameulo, Pidie

1945 : T Daud Cumbok dinobatkan sebagai pengkhianat Republik

1946 : Perang Cumbok meletus

1976 : atas inisiatif Tuanku Hasyim, SH (Kepala Kaum Alaidin) dan Tuanku Abbas, BA (mantan Kepala DEPPEN RI di Banda Aceh) menjemput tuanku Raja Ibrahim dan keluarga dari Kota Bakti dibawa ke Banda Aceh. Kemudian atas jasa dan bantuan Gubenur Daerah Istimewa Aceh Muzakir Walad dan dukungan anggota DPRD Waktu H. Yahya Luthan. Pemerintah Aceh meminjami rumah hak pakai tipe 45 di Jl. Teungku Cot Plieng No 18 dengan Surat Keputusan No 100/1976 dengan ketentuan rumah tersebut ditempati selama hidup beliau.

1983 : Putera Mahkota Kerajaan Islam Aceh yaitu putera Sulthan Alidin Muhammad Daud Syah yang bernama TUANKU RAJA IBRAHIM meninggal dunia

1985 : Istri Sulthan Alaidin Muhammad Daud Syah yaitu Neng Effi binti Awal (Gadis Banten yang dipersunting Sulthan) meninggal dunia.

2004 : Tuanku Raja Ramaluddin bin Tuanku Raja Ibrahim meninggal dunia beberapa hari setelah Tsunami

2010 : Tuanku Raja Johan (Tuanku bisu) meninggal dunia.Meninggal tepatnya pada tanggal 27 Januari 2010 dengan tragis karena ditabrak oleh dump truck Hercules yang membawa material proyek daerah lameu ketika baru pulang dari berobat dipukesmas dari Lameulo. Almarhum adalah seorang yang tuna rungu karena sesuatu hal pada masa kecil tapi kelebihannya dapat membaca dan sangat disegani dikampungnya yaitu Gampong Balue mns Cot sukon Kec. Sakti kab. Pidie

2011 : Tunku Puan Azizah permaisuri putra mahkota Pahang Darul Makmur Malaysia mengadakan silaturahmi dengan Tuanku Raja Yusuf bin Tuanku Raja Ibrahim bin Sultan Muhammad Daudsyah, guna mengeratkan hubungan antara dua keluarga kerajaan yang pernah mempunyai hubungan yang sangat panjang dalam lintasan sejarah.

*Tulisan dalam tahap penyempurnaan

Team MAPESA

Ajier Campees