Siapa Yang Menemui Muhammad Saw Di Gua Hira' ? Jibril Atau Iblis ?

Bookmark and Share


Tudingan bahwa Rasulullah tidak melihat langsung malaikat Jibril, dan kemungkinan yang di lihat adalah Iblis. Penyebabnya mereka mengatakan Rasulullah mengalami gangguan kondisi pada kejiwaannya hingga membayangkan sesuatu yang tidak ada wujudnya. dan kemungkinan yang lain adalah bahwa Beliau terkadang mendapat wahyu yang membuat ia terjatuh ke tanah dan diselimuti oleh kain hanyalah kepura-puraan.

Buat Yang Menjawab Iblis, Inilah Jawabannya:
Orang orang selain islam mengingkari kejadian terhadap Rasulullah sedangkan mereka tidak megingkari kejadian yang tidak berbeda jauh dari sesembahan mereka. Alkitab menceritakan:

Matius_3:
(16) Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
(17) lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”

Lukas_3:
(21) Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit
(22) dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”

Orang orang selain islam tidak mempercayai bahwa Rasulullah telah melihat malaikat, tapi di dalam Alitab dijelaskan bahwa malaikat itu dapat di lihat, bahkan oleh kaum wanita:

Hakim-hakim_3:
(3) Dan Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian: “Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.

Seseorang yang memiliki ganguan jiwa akan melakukan hal-hal yang tidak masuk akal, dan orang-orang terdekatnya akan mengetahui hal tsb. Sedangkan Nabi tidak pernah sama sekali berhalusinasi ataupun melakukan hal-hal yang aneh. Beliau terkenal dikalangan masyarakat sebagai orang yang bijaksana, jujur, dapat di percaya dan sifat baik lainnya yang tidak mungkin dimiliki oleh orang yang mengalami sakit jiwa.

Kalaulah Islam adalah agama main main, mengapa hingga sekarang dan detik ini, beribu ribu orang siap menyongsong maut, dan mengorbankan nyawa, hanya untuk mempertahankan keyakinannya. Ini cuma bisa dibaca oleh orang yang bukan sekedar berakal, tetapi betul2 mempergunakan akalnya itu.

Kemudian, jika malaikat Jibril yang di lihat Nabi itu cuma fantasi saja, mana mungkin fantasi itu datang dg sejuta kebaikan? Yang menyeru kepada untuk selalu berbuat baik dan melarangnya utk berbuat buruk? Atau bahkan menggariskan ajaran yang baik utk kehidupan?

Adapun mengenai terjatuhnya Nabi saat menerima wahyu, itu tidak lain karena beratnya beban pada saat wahyu itu diturunkan. Pasalnya beliau harus bertemu dg malaikat, dan pertemuan dg malaikat itu bukanlah hal yang biasa, sebab mereka berasal dari dua alam yang berbeda.

Itu hanyalah salah satu metode penurunan wahyu, dan ada cara yang lain yang juga dialami oleh Nabi. Beliau pernah bercerita: “Terkadang wahyu itu datang padaku seperti gemerincing lonceng, dan itulah yang terberat bagiku, karena gemerincing itu dapat merobohkan aku, walaupun aku tetap tersadar dn mendengarkan ap yang disampaikan padaku. dan terkadang wahyu itu dibawa oleh malaikat Jibril yang menyerupai manusia, lalu ia menyampaikan wahyu itu padaku dan aku mengerti apa yang dikatakannya.” (Kitab Muwatha’ Imam Malik, Kitab Sunan At-Tirmidzi, dan Kitab Shahih Al-Jami’:213)

Penurunan wahyu dg cara langsung oleh malaikat Jibril yang menyerupai bentuk manusia dapat kita buktikan pada hadist yang diriwayatkan dari Umar bin Khatab (Hadist Muttafaq Alaih), yaitu ketika Nabi ditanya tentang definisi Islam, Iman, Ikhsan, dan Tanda-tanda Hari Kiamat.

Jika saja nabi berpura-pura seperti yang mereka bicarakan, mana mungkin Nabi bisa berpura-pura berkeringat? Aisyah juga bercerita:” Aku juga pernah melihat ketika Nabi menerima wahyu pada saat cuaca sangat dingin, dan nabipun roboh, dan didahinya mengalir keringat dengan deras.(Kitab Muwatha’ Imam Malik, Kitab Sunan An-Nasa’i)

Lalu apa mungkin nabi dapat membuat pahanya menjadi berat? Yaitu ketika pada suatu hari beliau duduk dengan meletakkan pahanya di atas kaki Zaid bin Tsabit, kemudian datang wahyu kepadanya yang membuat ia roboh seperti biasanya, dan Zaid merasakan paha Nabi tiba-tiba menjadi berat sekali dan hampir dapat membuat kakinya patah. (Kitab Shahih Al-Bukhari).

Wahyu itu juga pernah di turunkan pada saat Nabi sedang menunggangi seekor onta, dan unta yang kukuh itu pun mendadak berat langkahnya karena semakin beratnya beban yang ia bawa. Kalau saja penurunan wahyu itu memakan waktu yang lebih lama, maka unta itu pasti akan roboh dan terjatuh.

Dan pernah juga beberapa kali Umar mendekatkan telinganya ke dada Nabi pada saat Beliau menerima wahyu, Umar seperti mendengar dengungan yang mirip dengungan lebah di dada Nabi. Lalu mungkinkah semua ini hanya pura-pura? Mungkinkah Nabi membuat-buat semua itu?

Jelaslah, bahwa yang menemui Rosulullah saw Di Gua Hira' adalah Malaikat Jibril. Dan Bukan Iblis Laknatillah